Benarkah iPhone 17 Kembali Menggunakan Sidik Jari di Layar?

Kembalinya fitur sidik jari iPhone 17 di bawah layar menjadi perbincangan. Simak analisis teknologi, alasan Apple, dan dampaknya!

Penulis:
Terbit:
Diperbarui:
Follow
Benarkah iPhone 17 Kembali Menggunakan Sidik Jari di Layar?

dailytech.id - Kembalinya fitur sidik jari iPhone 17 menjadi perbincangan hangat di kalangan para pencinta teknologi. Setelah beberapa tahun mengandalkan Face ID, Apple dikabarkan akan kembali menyematkan sensor sidik jari, namun kali ini dengan teknologi yang lebih canggih, yaitu di bawah layar. Tentu saja, rumor ini memicu berbagai spekulasi dan antusiasme.

Banyak pengguna yang merindukan kemudahan dan kecepatan Touch ID, terutama saat menggunakan masker atau dalam kondisi pencahayaan rendah yang terkadang menyulitkan Face ID. Kembalinya fitur sidik jari iPhone 17 dianggap sebagai langkah Apple untuk memberikan pilihan keamanan biometrik yang lebih fleksibel bagi penggunanya.

Artikel ini akan mengupas tuntas berbagai rumor dan prediksi seputar kembalinya Touch ID di bawah layar pada seri iPhone 17. Kita akan melihat dari sisi teknologi yang mungkin digunakan, alasan di balik keputusan Apple, serta bagaimana fitur ini akan berdampak pada pengalaman Anda sebagai pengguna setia produk Apple.

Sejarah Singkat Touch ID dan Peralihan ke Face ID

Untuk memahami konteks kembalinya sensor sidik jari, ada baiknya kita sedikit menengok ke belakang. Apple pertama kali memperkenalkan Touch ID pada iPhone 5s di tahun 2013. Inovasi ini mengubah cara kita mengamankan perangkat, dari yang sebelumnya menggunakan kata sandi menjadi cukup dengan sentuhan jari. Teknologi ini diterima dengan sangat baik karena kemudahan dan keamanannya.

Touch ID terus menjadi andalan hingga perilisan iPhone X pada tahun 2017. Di sinilah Apple membuat sebuah lompatan besar dengan memperkenalkan Face ID. Teknologi pemindaian wajah 3D ini dianggap lebih aman dan futuristik. Apple pun secara perlahan mulai meninggalkan Touch ID pada seri-seri iPhone terbarunya, kecuali pada beberapa model seperti iPhone SE.

Keputusan untuk beralih sepenuhnya ke Face ID sempat menimbulkan pro dan kontra. Sebagian pengguna memuji kecanggihan dan kemulusan integrasinya, sementara yang lain merasa kehilangan kepraktisan Touch ID dalam situasi tertentu. Pandemi COVID-19 yang mengharuskan penggunaan masker menjadi salah satu momen di mana kelemahan Face ID terasa signifikan, meskipun Apple kemudian memberikan pembaruan untuk mengatasi masalah ini.

“Keamanan dan kenyamanan pengguna selalu menjadi prioritas utama. Setiap teknologi yang kami kembangkan bertujuan untuk memberikan pengalaman terbaik tanpa kompromi.” – Kutipan Hipotetis dari Eksekutif Apple.

Kini, setelah beberapa generasi mengandalkan Face ID, angin segar berhembus membawa kabar bahwa Apple sedang mempertimbangkan untuk membawa kembali Touch ID, tetapi dalam bentuk yang lebih modern dan terintegrasi langsung di dalam layar.

Teknologi di Balik Sidik Jari Bawah Layar iPhone 17

Jika rumor ini benar, teknologi seperti apa yang akan digunakan Apple untuk fitur sidik jari iPhone 17? Di dunia Android, teknologi sidik jari di bawah layar (under-display fingerprint) sudah cukup umum, namun terbagi menjadi dua jenis utama: optik dan ultrasonik.

1. Sensor Sidik Jari Optik

Sensor optik bekerja dengan cara mengambil gambar 2D dari sidik jari Anda. Saat jari menyentuh area sensor di layar, bagian tersebut akan menyala terang untuk menerangi pola sidik jari. Sebuah kamera mini di bawah layar kemudian menangkap pantulan cahaya tersebut dan mencocokkannya dengan data yang tersimpan.

  • Kelebihan: Biaya produksi lebih murah dan teknologi sudah matang.
  • Kekurangan: Kurang akurat saat jari dalam kondisi basah atau kotor. Keamanannya juga sedikit lebih rendah dibandingkan ultrasonik karena hanya memindai gambar 2D.

2. Sensor Sidik Jari Ultrasonik

Sensor ultrasonik, seperti namanya, menggunakan gelombang suara ultrasonik untuk memetakan sidik jari Anda dalam format 3D. Sensor ini akan memancarkan gelombang suara ke jari, lalu menganalisis pantulan gelombang tersebut untuk menciptakan peta kedalaman dan detail kontur sidik jari yang sangat akurat.

  • Kelebihan: Jauh lebih aman karena memetakan dalam 3D. Dapat berfungsi dengan baik meskipun jari sedikit basah atau kotor.
  • Kekurangan: Biaya produksi lebih mahal dan terkadang sedikit lebih lambat dalam merespons.

Melihat rekam jejak Apple yang selalu mengedepankan keamanan dan kualitas, besar kemungkinan mereka akan memilih teknologi ultrasonik yang lebih canggih. Apple bahkan mungkin mengembangkan versi kustom dari teknologi ini untuk memastikan tingkat keamanan dan keandalan yang setara atau bahkan melebihi Face ID. Ini sejalan dengan upaya mereka untuk terus meningkatkan kualitas komponen, seperti rumor mengenai layar iPhone 17 yang akan memiliki refresh rate 120Hz di semua modelnya.

Jenis SensorCara KerjaKelebihanKekurangan
OptikMengambil gambar 2D sidik jari dengan cahayaBiaya lebih murah, teknologi matangKurang akurat saat jari basah, keamanan lebih rendah
UltrasonikMemetakan sidik jari 3D dengan gelombang suaraSangat aman, berfungsi saat jari basahBiaya lebih mahal, bisa sedikit lebih lambat

Mengapa Apple Mempertimbangkan Kembali Touch ID?

Keputusan untuk mengembalikan fitur lama tentu didasari oleh berbagai pertimbangan strategis. Ada beberapa alasan kuat mengapa Apple mungkin merasa ini adalah waktu yang tepat untuk menghadirkan kembali Touch ID dalam format baru.

  • Fleksibilitas Pengguna: Alasan utama adalah memberikan pilihan. Dengan adanya Face ID dan Touch ID, Anda sebagai pengguna memiliki dua opsi biometrik yang canggih. Anda bisa menggunakan Face ID saat memegang ponsel secara normal, dan beralih ke Touch ID saat ponsel tergeletak di meja atau saat Anda menggunakan masker.
  • Tuntutan Pasar: Banyak pengguna yang secara vokal menyuarakan kerinduan mereka terhadap Touch ID. Mengakomodasi permintaan ini bisa menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan menarik kembali sebagian pengguna yang mungkin beralih ke Android karena fitur ini.
  • Kematangan Teknologi: Teknologi sidik jari di bawah layar kini sudah jauh lebih matang dan andal dibandingkan beberapa tahun lalu. Ini adalah saat yang tepat bagi Apple untuk mengadopsinya tanpa mengorbankan standar kualitas mereka yang tinggi.
  • Inovasi Desain: Integrasi Touch ID di bawah layar memungkinkan desain layar yang lebih bersih dan modern. Hal ini sejalan dengan rumor bahwa Apple terus berupaya memperkecil komponen di bagian depan, seperti spekulasi mengenai Dynamic Island yang akan lebih kecil di iPhone 17. Menghilangkan notch atau Dynamic Island sepenuhnya di masa depan akan lebih mudah jika ada alternatif biometrik selain Face ID.

Integrasi ini juga akan memberikan nilai tambah bagi model-model tertentu. Mungkin saja fitur ini akan eksklusif untuk seri Pro, yang akan mendorong pengguna untuk memilih varian yang lebih tinggi, seiring dengan peningkatan lain seperti opsi penyimpanan internal yang lebih besar pada iPhone 17 Pro Max.

Dampaknya pada Pengalaman Pengguna

Bagaimana kehadiran sidik jari iPhone 17 di bawah layar akan mengubah cara Anda berinteraksi dengan ponsel? Perubahannya mungkin tidak drastis, tetapi akan sangat terasa dari sisi kenyamanan dan kepraktisan.

Bayangkan skenario ini: Anda sedang rapat dan ponsel Anda tergeletak di meja. Ada notifikasi masuk yang ingin Anda lihat sekilas. Alih-alih harus mengangkat ponsel agar Face ID bisa memindai wajah Anda, Anda cukup meletakkan jari di layar untuk membuka kuncinya. Sangat praktis, bukan?

Atau saat Anda sedang memasak dengan tangan yang sedikit basah, atau saat baru bangun tidur di pagi hari dengan wajah yang belum sepenuhnya “siap” untuk dipindai. Dalam situasi-situasi seperti ini, Touch ID di bawah layar akan menjadi penyelamat.

Kombinasi Face ID dan Touch ID akan menciptakan sistem keamanan biometrik ganda yang sangat kuat. Apple mungkin akan memberikan opsi kepada pengguna untuk menggunakan salah satu, atau bahkan keduanya secara bersamaan untuk tingkat keamanan maksimal pada aplikasi-aplikasi sensitif seperti perbankan atau dompet digital. Ini akan menjadi sebuah lompatan besar dalam hal keamanan dan personalisasi perangkat.

Tantangannya bagi Apple adalah memastikan implementasi fitur ini berjalan mulus, cepat, dan seandal Touch ID generasi sebelumnya. Pengguna Apple memiliki ekspektasi yang sangat tinggi, dan setiap fitur baru harus terasa intuitif dan “simply works” sejak hari pertama. Jika Apple berhasil melakukannya, kembalinya Touch ID akan disambut dengan tangan terbuka oleh jutaan pengguna di seluruh dunia.

Leave a Comment

Facebook ThreadsTwitter (X)