3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Baru HP Redmi

HP Redmi barumu terasa lambat atau boros baterai? Hindari 3 kesalahan pengguna Redmi ini! Selengkapnya di artikel ini!

Penulis:
Terbit:
Diperbarui:
Follow
3 Kesalahan yang Sering Dilakukan Pengguna Baru HP Redmi

dailytech.id - Kesalahan pengguna Redmi baru seringkali berputar pada tiga hal mendasar yang sebenarnya mudah diatasi. Kamu mungkin salah satunya, yang setelah membuka kotak dan menyalakan ponsel, langsung menggunakannya begitu saja tanpa penyesuaian. Padahal, HP Redmi dengan antarmuka MIUI-nya menawarkan banyak sekali kustomisasi dan pengaturan yang jika diabaikan, justru bisa mengurangi kenyamanan pengalaman penggunaan.

Memahami beberapa kekeliruan umum ini akan membuat HP Redmi milikmu terasa lebih optimal, lebih cepat, dan tentunya lebih personal. Beberapa kesalahan pengguna Redmi ini bahkan bisa membuat baterai terasa lebih boros atau performa terasa sedikit terhambat oleh hal-hal yang tidak perlu. Tentu kamu tidak mau hal itu terjadi pada ponsel barumu, bukan?

Oleh karena itu, mari kita bedah satu per satu tiga kesalahan paling umum yang sering dilakukan oleh pengguna baru HP Redmi. Dengan mengetahui dan memperbaikinya, kamu bisa memaksimalkan potensi penuh dari perangkat yang ada di genggamanmu. Anggap saja ini sebagai panduan awal untuk “menjinakkan” HP Redmi barumu agar bekerja sesuai keinginanmu.

Kesalahan Yang Sering Dilakukan Pengguna HP Redmi

Berikut ini adalah beberapa kesalahan yang umum dilakukan pengguna HP Redmi baru yang wajib kamu hindari:

1. Membiarkan Bloatware dan Iklan Bawaan Mengganggu

Ini adalah “dosa” pertama dan yang paling sering terjadi. Saat pertama kali menyalakan HP Redmi, kamu akan disambut dengan puluhan aplikasi yang sudah terpasang. Sebagian memang berguna, seperti aplikasi bawaan Google atau beberapa alat dari Xiaomi. Namun, tidak sedikit juga yang masuk kategori bloatware.

Apa Itu Bloatware dan Mengapa Ini Jadi Masalah?

Bloatware adalah istilah untuk aplikasi pra-instal dari pabrikan yang seringkali tidak kamu butuhkan, namun memakan ruang penyimpanan dan sumber daya (RAM serta baterai) di latar belakang. Aplikasi seperti game demo, aplikasi toko pihak ketiga, atau beberapa aplikasi utilitas yang fungsinya sudah ada di aplikasi lain adalah contoh umum.

“Membiarkan bloatware tidak hanya membuat laci aplikasi (app drawer) terlihat berantakan, tetapi juga secara perlahan menggerogoti performa dan daya tahan baterai ponsel dalam jangka panjang.”

Membiarkannya begitu saja adalah sebuah kekeliruan. Kamu mungkin berpikir, “Ah, biarkan saja, tidak terlalu mengganggu.” Namun, saat penyimpanan mulai menipis atau ponsel terasa sedikit lebih lambat dari biasanya, tumpukan aplikasi yang tidak terpakai ini bisa menjadi salah satu biang keladinya.

Cara Mengatasi Iklan yang Muncul di Sistem MIUI

Selain bloatware, MIUI juga dikenal “gemar” menampilkan rekomendasi atau iklan di beberapa aplikasi sistemnya, seperti di File Manager atau saat selesai memasang aplikasi. Ini bisa sangat mengganggu. Untungnya, kamu bisa mematikannya. Kesalahan terbesar adalah pasrah dan menganggap ini sebagai bagian dari ponsel.

Berikut cara sederhana mematikan layanan iklan MSA (MIUI System Ads):

  1. Buka Setelan (Settings) di HP Redmi kamu.
  2. Pilih menu Sandi & Keamanan (Passwords & security).
  3. Masuk ke bagian Otorisasi & pencabutan (Authorization & revocation).
  4. Cari aplikasi bernama msa dan matikan toggle di sebelahnya.
  5. Kamu mungkin perlu menunggu beberapa detik sebelum bisa menekan tombol Cabut (Revoke).

Langkah ini akan secara signifikan mengurangi jumlah iklan yang muncul di seluruh sistem antarmuka MIUI.

Membersihkan Aplikasi Bawaan yang Tidak Perlu

Setelah urusan iklan selesai, saatnya bersih-bersih. Cek laci aplikasimu. Aplikasi mana saja yang kamu yakin tidak akan pernah kamu gunakan?

  • Uninstall: Tekan dan tahan ikon aplikasi, lalu pilih opsi Uninstall. Sebagian besar bloatware bisa dihapus dengan cara ini.
  • Disable (Nonaktifkan): Untuk beberapa aplikasi sistem yang tidak bisa di-uninstall, kamu bisa menonaktifkannya. Masuk ke Setelan > Aplikasi > Kelola Aplikasi, cari aplikasi yang dimaksud, lalu pilih Nonaktifkan (Disable). Aplikasi tersebut tidak akan berjalan di latar belakang dan ikonnya akan hilang dari homescreen.

Dengan membersihkan bloatware dan mematikan iklan, HP Redmi barumu akan terasa lebih lega, bersih, dan responsif.

2. Mengabaikan Fitur Kustomisasi dan Optimalisasi MIUI

Kesalahan pengguna Redmi yang kedua adalah memperlakukan MIUI seperti stok Android biasa. Padahal, salah satu kekuatan terbesar MIUI adalah kekayaan fiturnya. Mengabaikannya sama saja dengan membeli mobil sport tapi hanya menggunakannya untuk ke warung sebelah. Kamu kehilangan banyak sekali potensi yang ditawarkan.

Personalisasi Tampilan Agar Tidak Membosankan

Banyak pengguna baru yang bertahan dengan tema, ikon, dan wallpaper bawaan. Padahal, MIUI memiliki aplikasi Tema yang di dalamnya terdapat ribuan pilihan gratis untuk mengubah total tampilan ponselmu, mulai dari lock screen, ikon, font, hingga suara sistem.

Luangkan waktu 10-15 menit untuk menjelajahi aplikasi Tema. Kamu bisa menemukan gaya yang sesuai dengan kepribadianmu, entah itu minimalis, futuristik, atau penuh warna. Personalisasi ini akan semakin memanjakan mata, terutama jika ponselmu sudah dibekali layar AMOLED Redmi yang jernih. Tampilan yang segar bisa membuat pengalaman menggunakan ponsel jadi jauh lebih menyenangkan.

Mengoptimalkan Baterai Secara Manual untuk Performa Maksimal

MIUI memiliki manajemen daya yang cukup agresif untuk menghemat baterai. Namun, pengaturan standarnya tidak selalu cocok untuk semua aplikasi. Banyak pengguna mengeluh notifikasi dari aplikasi tertentu (seperti WhatsApp atau email) sering terlambat masuk. Ini bukan karena ponselnya rusak, tapi karena sistem “menidurkan” aplikasi tersebut untuk menghemat daya.

Kamu bisa mengaturnya secara manual:

  1. Buka Setelan > Baterai.
  2. Klik ikon gerigi di pojok kanan atas, lalu masuk ke Penghemat baterai aplikasi (App battery saver).
  3. Pilih aplikasi yang notifikasinya penting bagimu (misal: WhatsApp, Gmail, Telegram).
  4. Ubah pengaturannya dari “Penghemat Baterai (disarankan)” menjadi “Tidak ada pembatasan (No restrictions)”.

Dengan cara ini, kamu memberi tahu sistem untuk tidak mengganggu aplikasi penting tersebut, memastikan semua notifikasi masuk tepat waktu. Sebaliknya, untuk aplikasi yang tidak butuh notifikasi real-time seperti game atau aplikasi editor foto, kamu bisa membiarkannya di pengaturan standar untuk menghemat baterai.

Memanfaatkan Fitur Produktivitas Tersembunyi

MIUI punya dua fitur andalan yang sering diabaikan: Ruang Kedua (Second Space) dan Aplikasi Ganda (Dual Apps).

  • Ruang Kedua: Fitur ini memungkinkanmu membuat profil kedua yang benar-benar terpisah di dalam ponsel. Lengkap dengan aplikasi, galeri, dan akun yang berbeda. Sangat berguna untuk memisahkan urusan pekerjaan dan pribadi dalam satu perangkat.
  • Aplikasi Ganda: Kamu ingin punya dua akun WhatsApp atau Instagram aktif di satu HP? Fitur ini solusinya. Kamu bisa menggandakan hampir semua aplikasi media sosial atau perpesanan tanpa perlu aplikasi pihak ketiga.

Menguasai fitur-fitur ini akan membuat HP Redmi milikmu menjadi alat yang jauh lebih powerful dari yang kamu bayangkan.

3. Tidak Mengeksplorasi Pengaturan Kamera Bawaan

HP Redmi modern seringkali dibekali dengan sensor kamera beresolusi tinggi, seperti 50MP, 108MP, bahkan 200MP. Kesalahan fatal pengguna baru adalah langsung membuka kamera, menjepret, dan merasa puas dengan hasilnya, tanpa pernah masuk ke pengaturannya sama sekali. Padahal, hasil fotomu bisa jauh lebih baik dengan sedikit penyesuaian.

Resolusi Penuh vs. Resolusi Default: Kapan Menggunakannya?

Secara default, kamera HP Redmi tidak memotret dalam resolusi penuhnya. Misalnya, sensor 108MP akan menghasilkan foto 12MP. Mengapa? Karena teknologi yang disebut pixel binning, di mana beberapa piksel digabungkan menjadi satu piksel besar untuk menangkap lebih banyak cahaya. Ini sangat bagus untuk kondisi minim cahaya dan menghasilkan ukuran file yang lebih kecil.

Namun, jika kamu memotret pemandangan di siang hari yang cerah dan butuh detail maksimal untuk cropping atau dicetak besar, gunakan mode resolusi penuh (misalnya mode 108MP). Kamu bisa menemukannya di menu “Lainnya” pada aplikasi kamera. Memahami kapan harus menggunakan mode resolusi penuh dan kapan tetap di mode standar adalah kunci untuk mendapatkan foto terbaik di berbagai kondisi.

Manfaatkan Mode Pro untuk Hasil yang Lebih Artistik

Jangan takut dengan Mode Pro. Kamu tidak perlu menjadi fotografer profesional untuk menggunakannya. Cukup pahami dua pengaturan dasar:

  • ISO: Tingkat sensitivitas sensor terhadap cahaya. Semakin tinggi angkanya, semakin terang fotonya, tapi semakin banyak noise (bintik). Gunakan ISO rendah (100-400) di kondisi cerah.
  • Shutter Speed (S): Kecepatan rana membuka dan menutup. Semakin lama terbuka (misal 1/15 detik), semakin banyak cahaya masuk dan bisa menciptakan efek light trail, tapi butuh tripod agar tidak goyang. Semakin cepat (misal 1/1000 detik), semakin baik untuk membekukan objek yang bergerak cepat.

Bermain-main dengan dua pengaturan ini saja sudah bisa memberikan hasil foto yang jauh berbeda dan lebih dramatis dibandingkan mode otomatis. Menguasai fitur ini penting, bahkan jika kamu menggunakan seri terbaru yang disebut-sebut sebagai HP Redmi mirip iPhone 16 sekalipun.

Matikan Watermark dan Atur AI Sesuai Kebutuhan

Secara bawaan, beberapa HP Redmi mengaktifkan watermark bertuliskan nama model ponsel di setiap foto. Ini mungkin terlihat keren pada awalnya, tapi untuk penggunaan jangka panjang, ini bisa merusak estetika foto. Segera masuk ke pengaturan kamera dan matikan opsi watermark.

Selain itu, ada fitur AI yang secara otomatis mendeteksi objek dan menyesuaikan warna. Terkadang hasilnya bagus, tapi seringkali membuat warna foto menjadi terlalu matang (saturated). Cobalah memotret dengan AI aktif dan nonaktif untuk melihat mana yang lebih sesuai dengan seleramu.

Memahami kamera bawaan secara mendalam adalah salah satu pertimbangan penting di samping ulasan teknis yang mungkin membuat kamu berpikir jangan beli Redmi Note 14 tanpa mencoba potensinya terlebih dahulu. Seringkali, bukan kameranya yang kurang, tapi penggunanya yang belum memaksimalkannya.

Kesimpulan

HP Redmi adalah perangkat yang luar biasa dengan harga yang sangat kompetitif. Namun, untuk mendapatkan nilai terbaik dari uang yang sudah kamu keluarkan, jangan jadi pengguna pasif. Dengan menghindari tiga kesalahan umum—membiarkan bloatware dan iklan, mengabaikan kustomisasi MIUI, dan tidak mengeksplorasi kamera—kamu akan mengubah HP Redmi milikmu dari sekadar “ponsel baru” menjadi asisten digital yang andal, personal, dan bekerja optimal sesuai keinginanmu. Selamat mencoba!

Leave a Comment

Facebook ThreadsTwitter (X)